Kamis, 30 Januari 2014

Abstrak-Created by Aida Azmi Nabila

Kau akan selalu menjadi cintaku. Aku akan tetap mencintaimu meskipun aku tidak tahu bagaimana denganmu. Aku bahkan tak tahu siapa yang berada di hatimu sekarang? Begitu banyak kesedihan dan kepahitan yang selalu ku alami. Tapi rasa cinta ini sudah menguasai hatiku. Kau harus tau, aku mencintaimu bahkan sangat mencintaimu. Bahkan aku tak tahu apakah aku lebih mencintaimu atau diriku sendiri. Karena itulah aku bertahan, karena aku mencintaimu, karena aku tak ingin kehilangan mu. Sekarang kita dapat mengetahui orang lain dengan melihat matanyatanpa berbicara apapun, benarkan? Ini sangat beruntung memilikimu sebagai temanku. Dan aku harap kita dapat mempercayai orang lain juga dimasa yang akan datang. Mari kita bersahabat saja sampai jadi nenek-nenek. Aku mencintaimu sebagai temanku. Kau akan selalu menjadi cintaku. Mungkin jika suatu hari aku mencintai seseorang yang lain. Aku  tetap mencintaimu sebagaimana kau mencintaiku. Kesedihan dan kepahitan yang selalu kita alami. Tentang saat ini dan esok hari. Dimana kau akan berada? Siapa yang akan kau pikirkan? Kau akan selalu menjadi satu- satunya. Ini masih sebuah lagu sendu. Hingga aku dapat menyanyikan suatu lagu yang baru. Waktu yang sementara terhenti. Saat yang tepat untukku untuk menjauh. Tapi aku tidak pernah berharap untukdapat melupakanmu. Tentang hari ini dan esok hari. Aku mungkin menangis,  mungkin saat aku memikirkanmu. Ini masih sebuah lagu sendu sekarang dan selamanya. Bila saja aku berpikir tuk sekian kalinya. Tangan ini telah menuliskan tentang apa yang kurasa. Namun tangan dan bibirmu kelu untuk sedikit membuatku tersenyum akan sikap lembutmu. Dapatkah aku bertanya "Bisakah kau menghargaiku sedikit saja"? Aku bukanlah orang yang sempurna bagaai malaikat. Aku bukanlah orang yang terkenal seantero dunia bagai Albert Einstein. Aku juga bukan orang yang mempunyai kesenangan sejati. Namun aku hanyalah manusia biasa yang hidup untuk dicintai dan mencintai. Dan aku telah menemukannya pada dirimu. Kau yang membuatku merasa sempurna, kau yang memperkenalkanku pada dunia, dan kau yang mampu membuatku mengukir senyum. Dulu aku blum merasakan ini. Aku bersikap seperti biasa tanpa ada keraguan. Bahkan mungkin aku pernah menyianyiakanmu. Tapi sekarang rasa itu mulai menyerangku. Entahlah aku tidak tahu apa maksudnya. Namun semakin hari aku semakin ingin dekat denganmu. Aku semakin merasakan gejolak yang tak biasa. Tapi sekarang sikapmu beda. Kau tak sebaik dahulu. Perhatianmu berpindah pada pihak yang lain. Mana sikap baikmu dulu? Aku sudah sangat menginginkannya sekarang, tapi kau tak bersedia. Apakah ini yang disebut "KARMA" ?



2 komentar:

  1. jiahh tambah keren aja nih tulisan aida :* miss you so aidaaaaa , kangen bahas cerita bareng uy :p dapet darimana sar? calon penulis sejati ini mah

    BalasHapus